Hukuman bagi mereka yang terbukti melakukan penganiayaan terhadap kuda telah diperkuat oleh badan yang mengatur olahraga berkuda secara global.
Federasi Olahraga Berkuda Internasional (FEI) menyetujui amandemen peraturan pada sidang umum tahunannya di Uni Emirat Arab.
Tindakan tersebut termasuk menambah durasi larangan yang diberikan kepada pengendara, pemilik, atau anggota tim mana pun yang ditemukan melanggar standar etika terhadap kuda kompetisi.
Penyiksaan kuda ‘tingkat atas’ sekarang dapat dihukum dengan larangan antara tiga dan 10 tahun, naik dari antara dua dan lima tahun, sementara tarif untuk penyiksaan tingkat ‘maksimum’ adalah antara 10 tahun dan seumur hidup.
Sanksi atas penyiksaan kuda yang dianggap ‘tingkat rendah’ oleh FEI telah meningkat dari larangan hingga tiga bulan menjadi enam bulan, sementara sanksi ‘tingkat menengah’ telah digeser dari antara tiga bulan hingga dua tahun menjadi antara enam bulan hingga tiga tahun.
Perubahan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari ini dilakukan menyusul serangkaian skandal penyalahgunaan wewenang dalam olahraga berkuda dalam beberapa tahun terakhir.
Kontroversi yang paling menonjol adalah peraih tiga medali emas Olimpiade Tim GB, Charlotte Dujardin, yang dilarang ikut serta dalam pertandingan dressage di Olimpiade tahun ini di Paris setelah video dirinya mencambuk kuda secara berlebihan dibagikan secara daring.
Wanita berusia 39 tahun itu kehilangan sebagian besar sponsornya setelah kejadian tersebut dan belum memberikan komentar publik apa pun sejak menerbitkan permintaan maaf atas insiden tersebut di media sosial.