Martin sebut kemenangan di GP Indonesia sebagai “balas dendam” yang disambut baik setelah mengalami kecelakaan saat memimpin balapan di ajang 2023 dan sprint race tahun ini.
Pemimpin poin MotoGP Jorge Martin mengaku lega telah melupakan “hantu” kesalahannya di Mandalika setelah menuntaskan kemenangan dari awal hingga akhir di Grand Prix Indonesia.
Pembalap Pramac Ducati itu datang ke ajang balap penuh hari Minggu dengan perasaan tertekan setelah gagal mencetak poin dalam lomba sprint hari Sabtu. Martin finis di urutan kesepuluh setelah terjatuh dari posisi terdepan di lap pertama sehingga membuatnya terlempar ke barisan paling belakang.
Setelah mengalami kecelakaan saat memimpin di Indonesia musim lalu, Martin menebus kesalahannya dengan mengendalikan grand prix dari tikungan pertama dan tidak membuat kesalahan sedikit pun hingga bendera finis .
Merupakan kemenangan grand prix penuh pertamanya sejak Grand Prix Prancis pada bulan Mei, perolehan poin maksimum sebanyak 25 sangat membantu memulihkan keunggulan Martin atas Francesco Bagnaia di klasemen keseluruhan.
Setelah Bagnaia memperkecil defisit menjadi 12 poin berkat kemenangan sprint-nya, kemenangan Martin pada hari Minggu memperbesar selisih itu menjadi 21 poin dengan lima ronde musim tersisa.