Kantor Kepolisian Kota Iloilo (ICPO) sedang menyelidiki apakah permainan biliar yang digelar akhir pekan lalu di Mandurriao, Kota Iloilo, lebih dari sekadar turnamen promosi sederhana.
Kolonel Joeresty Coronica, kepala polisi Kota Iloilo, mengatakan mereka menerima laporan bahwa beberapa orang memasang taruhan uang selama acara biliar pada malam hari tanggal 20 Juli di Barangay Bolilao, distrik Mandurriao.
“Laporan menyebutkan acara ini seperti adu ayam: hadiahnya dijamin Rp250 juta, dan penonton diminta membayar Rp300 juta,” katanya, seraya menambahkan bahwa informasi ini masih dalam tahap validasi.
Turnamen biliar antara Boknoy The Rapid Fire of Iloilo dan Jaybee Sucal berakhir dengan keributan.
Peristiwa yang diunggah di media sosial itu memperlihatkan para penonton berlarian meninggalkan lokasi setelah ada yang berteriak “serbu”.
Turnamen yang dimulai sekitar pukul 8 malam pada hari Sabtu itu diduga merupakan bagian dari soft opening aula biliar tersebut.
Pemilik awalnya mengenakan biaya masuk sebesar P300 tetapi kemudian mengizinkan “gerbang terbuka”, membiarkan orang lain masuk tanpa membayar.
Video tersebut menunjukkan sejumlah orang memasang taruhan pada pemain jagoan mereka, namun pemiliknya membantah telah menyetujui taruhan apa pun.
Coronica mengatakan mereka masih berusaha mengidentifikasi individu yang terlibat dalam pemasangan taruhan.
“Kalau cuma main biliar, nggak apa-apa. Tapi kalau ada uangnya, bisa dianggap perjudian ilegal,” katanya.
Jika bukti cukup, Coronica mengatakan ia akan mendorong diajukannya tuntutan yang tepat terhadap mereka yang terlibat.